Olimpiade yang dibatalkan

Olimpiade modern telah diselenggarakan sejak tahun 1896, bertempat di Athina (Yunani). Semenjak itu, olahraga memiliki multi-event global yang diikuti oleh seluruh negara di dunia, yang terdaftar ke dalam keanggotaan International Olympic Committe (IOC). IOC memutuskan bahwa Olimpiade diselenggarakan secara quadrennial, atau empat tahun sekali. Sejarah mencatat bahwa semenjak 1896 hingga 2016 (dan dipastikan 2020-2024) Olimpiade terjadi pada tahun-tahun genap. Namun, perjalanan Olimpiade sebagai arena perlombaan olahraga, ajang pembukitan pembinaan puncak para atlit di seluruh dunia, sempat terhambat oleh pergolakan internasional, yakni tahun 1916, 1940, dan 1944 (untuk Olimpiade musim panas, Summer Games) dan 1940 (untuk Olimpiade musim dingin, Winter Games).

Olimpiade 1916 (musim panas)

Olimpiade ke-6 sedianya akan berlangsung di kota Berlin, Jerman, pada tahun 1916. Berlin terpilih sebagai tuan rumah berdasarkan keputusan 15th IOC Session di Stockholm, Swedia, tanggal 4 Juli 1912. Ibukota Jerman tersebut mengalahkan kandidat pesaingnya, yakni Budapest (Hungaria). Di dalam proses pencalonan, terdapat sejumlah kota lain yang mengajukan diri, yakni Alexandria (Mesir), Amsterdam (Belanda), Brussels (Belgia), dan Cleveland (Amerika Serikat). Olimpiade 1916 batal dilaksanakan karena terjadi Perang Dunia Pertama (khususnya di kawasan Eropa).

Olimpiade 1940 (musim panas)

Menurut rencana, Olimpiade ke-12 akan diselenggarakan di kota Tokyo (Jepang). Jadual perlombaan telah ditentukan pula, yakni dari tanggal 22 September sampai dengan tanggal 6 Oktober. Tokyo diumumkan sebagai pemenang pada 36th IOC Session yang berlangsung di Berlin (Jerman) pada tanggal 31 Juli 1936. Di dalam pemilihan tahap akhir Tokyo mengalahkan Helsinki (Finlandia) dengan jumlah suara 36 berbanding 27. Sebelum tahap akhir ini, Alexandria (Mesir), Buenos Aires (Argentina), Dublin (Irlandia), Athina (Yunani), Rio de Janeiro (Brasil), Barcelona (Spanyol), Budapest (Hungaria), dan Toronto/Montreal (Kanada) juga ikut mencalonkan diri. Pembatalan tersebut diawali oleh pengunduran diri pihak Tokyo pada tanggal 16 Juli 1938. Pengunduran diri ini membuat IOC Executive Board memberikan hak tuan rumah kepada Helsinki dalam rapat yang berlangsung di Brussels pada tanggal 3 September 1938. Akan tetapi, namun usaha ini juga tidak membawa hasil. IOC memutuskan untuk membatalkan Olimpiade pada akhir tahun 1939.

Olimpiade 1940 (musim dingin)

Di dalam sejarah winter sports, tahun 1940 semestinya menjadi edisi penyelenggaraan yang ke-5. Sapporo (Jepang) terpilih sebagai tuan rumah winter games yang direncanakan akan berlangsung tanggal 3-14 Februari hasil dari keputusan 37th IOC Session di Warszawa (Polandia) tanggal 9 Juni 1937. Namun, Sapporo mengurungkan niatnya menjadi tuan rumah pada tanggal 16 Juli 1938, sehingga IOC mengalihkannya kepada St. Moritz (Swiss) di dalam pertemuan IOC Executive Board di Brussels, 3 September 1938. Beberapa bulan berikutnya, tepatnya tanggal 9 Juni 1939, IOC mengubah keputusan dengan mencoret St. Moritz di dalam 39th IOC Session yang berlangsung di London (Britania Raya). Hak tuan rumah kemudian diberikan kepada Garmisch-Partenkirchen (Jerman), yang ternyata kemudian juga mengundurkan diri. Akhirnya Olimpiade musim dingin 1940 tidak jadi diselenggarakan.

Olimpiade 1944 (musim panas)

Olimpiade ke-13 semula akan digelar di London (Britania Raya), yang mengalahkan Roma (Italia), Detroit (Amerika Serikat), dan Lausanne (Swiss). Namun, edisi ini harus batal karena Perang Dunia Kedua. 

Olimpiade 1944 (musim dingin)

IOC merencanakan winter games pada tahun 1944 dengan menunjuk Cortina d'Ampezzo (Italia) sebagai tuan rumah. Keputusan tersebut dikeluarkan pada 39th IOC Session di London, 9 Juni 1939. Cortina d'Ampezzo mengalahkan kandidat-kandidat lain, yakni Montreal (Kanada) dan Oslo (Norwegia). Terjadinya Perang Dunia Kedua membuat Olimpiade musim dingin tahun ini batal berlangsung. 

Referensi:

  • Mallon, Bill; Hejimans, Jeroen. 2011. Historical Dictionary of the Olympic Movement. Fourth edition. Scarecrow Press, Inc.


Popular posts from this blog

Alvar Aalto

Claudio Abbado

Komandan Unterseeboot yang selamat setelah perang berakhir (Vol. 1)