Posts

Claudio Abbado

Claudio Abbado lahir di Milan, Italia, pada tanggal 26 Juni 1933. Ia berasal dari keluarga musisi. Ayahnya, Michaelangelo Abbado, adalah vice-principal di Milan Conservatory, tempat Claudio beserta kakak laki-lakinya, Marcello Abbado, belajar musik.  Claudio Abbado memulai karir dalam bidang musik sebagai seorang pemain piano. Di sela kesibukannya sebagai seorang pianis Abbado belajar komposisi di bawah arahan Bruno Bettinelli dan belajar sebagai konduktor/dirijen di bawah asuhan Hans Swarowsky di Kota Wina, Austria.  Pada tahun 1971 Claudio Abbado menjadi konduktor tetap Vienna Philharmonic dan State Opera, tempat ia kemudian diangkat sebagai pengarah musik (music director). Dari tahun 1969 sampai dengan tahun 1986 Abbado menjadi konduktor dan pengarah musik La Scala Opera House, Milan. Selama itu, ia memperpanjang musim penampilan La Scala dan melakukan presentasi karya Alban Berg, "Wazzeck", ke dalam bahasa Jerman. Langkah ini dianggap sebagai inovasi besar bagi

Alvar Aalto

Hugo Alvar Henrik Aalto, lahir di Finlandia pada tanggal 3 Februari 1898, adalah seorang arsitek terkemuka pada abad ke-20. Ia berpengaruh besar terhadap perkembangan arsitektur modern, melakukan humanisasi tenet teknokrasi Bauhaus dan eksponen-eksponen  lain dari gaya internasional.  Aalto lulus dari Helsinki Polytechnic School pada tahun 1921. Di dalam satu dekade ia menjadi pemuka arsitektur Finlandia, memantapkan gaya uniknya dengan dua karyanya, yakni Perpustakaan Viipuri (1927-1935; hancur karena perang pada tahun 1943), sebuah bangunan yang terkenal dengan atap kayu akustik bergelombang, dan gedung perusahaan surat kabar Turun Samomat (1927-1930), sanatorium TBC Painio (1929-1955), Villa Mairea (1938-1939), Baker House (1947), dan Finland House Civic Center (1950-1958).  Setelah Perang Dunia II berakhir Alvar Aalto menjadi pengawas perencanaan dan pembangunan kembali wilayah kota di banyak tempat di Finlandia. Salah satu karyanya, berupa pusat kegiatan publik pedesaan

Komandan Unterseeboot yang selamat setelah perang berakhir (Vol. 1)

Unterseeboot adalah sebutan bagi kapal selam Jerman semasa Perang Dunia Pertama dan Kedua. Secara leksikal artinya adalah 'kapal bawah laut'. Di dalam bahasa Inggris, Unterseeboot disebut dengan U-Boat. Angkatan Laut Jerman memang telah mengenal keberadaan kapal selam sejak tahun 1465, yakni ketika seorang perancang kapal dari Nuremberg membuat rencana pembuatan kapal yang memiliki kemampuan untuk beroperasi di bawah permukaan air (menyelam). Namun, tidak seorang pun yang menganggapnya serius selama kurang/lebih separuh millennium. Hingga tiba waktunya Sebastian Wilhelm Valentin Bauer, perancang kapal dari Bayern, memperkenalkan kapal selam hasil kreasinya, Brandtaucher. Gagasan Bauer ditindaklanjuti oleh Vogel (1870) dan selanjutnya Howaldt (1891). Pada masa itu kapal selam belum mampu memenuhi kebutuhan militer sehingga pihak angkatan laut tidak berminat. Memasuki abad ke-19, Gustav Zede merancang sebuah kapal selam yang diberi nama Forelle . Desain kapal tersebut mengado

Pemberontakan La Matanza 1932

Istilah " La Matanza " merujuk pada pemberontakan yang yang terjadi di daerah-daerah barat negara El Salvador sebagai reaksi terhadap tindakan pemerintah yang represif. El Salvador kala itu dipimpin oleh Maximiliano Hernandez Martinez. Pada bulan Januari 1932, satu bulan setelah Martinez diangkat sebagai kepala negara El Salvador oleh pihak militer, sejumlah pemimpin pemberontak, termasuk pendiri Partai Komunis, Agustin Farabundo Marti, menggalang gerakan dengan menghimpun para petani penyewa dan buruh pemetik kopi untuk melakukan revolusi dengan tuntutan agar pemerintah memperbaiki kondisi sosial-ekonomi. Mereka melakukan pemberontakan dengan berbekal senjata sederhana, seperti machete dan alat-alat untuk bertani.  Dengan kekuatan tersebut, mereka ternyata tidak mampu menghadapi tekanan dari pihak militer yang memiliki persenjataan lebih lengkap. Pergolakan berlangsung selama tiga hari dan di dalam waktu tersebut pemerintah melancarkan serangan balasan yang mengakibatkan ri

Pelopor karya sastra berbahasa Inggris di Afrika

Karya-karya sastra, baik fiksi maupu nonfiksi,  berbahasa Inggris pertama yang ditulis oleh para sastrawan Afrika berkembang sejak dekade 1950an, khususnya di Afrika Barat setelah berakhirnya era kolonial. Para penulis pada waktu itu menitikberatkan tema atau pembahasan mengenai penafsiran kembal sejarah bangsa Afrika dari sudut pandang tempatan (indigenous point of view) guna mengingatkan kembali akan identitas masa lalu benua tersebut. Novel " Things Fall Apart " (1958) karya Chinua Achebe menceriterakan tentang disintegrasi sebuah masyarakat pedesaan sebagai akibat dari masuknya budaya Barat. Karya selanjutnya yang memuat tema serupa adalah " The Palm-Wine Drunkard " (1952) karya Amos Tutuola. Setelah bangsa-bangsa Afrika beranjak melepaskan diri dari belenggu penjajahan bangsa Eropa, penekanan kesusastraaan di Afrika Barat mengalami perubahan dari keterbelengguan pada masa lalu menuju sebuah konfrontasi dengan masa kini. Wole Soyinka (penulis " The Swamp D

Olimpiade yang dibatalkan

Olimpiade modern telah diselenggarakan sejak tahun 1896, bertempat di Athina (Yunani). Semenjak itu, olahraga memiliki multi-event global yang diikuti oleh seluruh negara di dunia, yang terdaftar ke dalam keanggotaan International Olympic Committe (IOC). IOC memutuskan bahwa Olimpiade diselenggarakan secara quadrennial , atau empat tahun sekali. Sejarah mencatat bahwa semenjak 1896 hingga 2016 (dan dipastikan 2020-2024) Olimpiade terjadi pada tahun-tahun genap. Namun, perjalanan Olimpiade sebagai arena perlombaan olahraga, ajang pembukitan pembinaan puncak para atlit di seluruh dunia, sempat terhambat oleh pergolakan internasional, yakni tahun 1916, 1940, dan 1944 (untuk Olimpiade musim panas, Summer Games ) dan 1940 (untuk Olimpiade musim dingin, Winter Games ). Olimpiade 1916 (musim panas) Olimpiade ke-6 sedianya akan berlangsung di kota Berlin, Jerman, pada tahun 1916. Berlin terpilih sebagai tuan rumah berdasarkan keputusan 15th IOC Session di Stockholm, Swedia, tanggal 4 Jul

Usaha Kim Il Sung mencapai unifikasi Korea dalam naungan sosialisme

Riwayat sebuah negara komunis yang berada di separoh wilayah (bagian Utara) Semenanjung Korea berawal pada tahun 1945, yakni manakala Tentara Soviet masuk ke wilayah tersebut setelah Jepang menarik diri. Ikut masuk bersama Tentara Merah tersebutlah seorang bangsa Korea bernama Kim Il Sung. Ia menganut ideologi komunis dan kelak ditunjuk oleh pihak Soviet untuk menjadi pemimpin wilayah tersebut (Lee, 2001: 1). Pada waktu itu Kim Il Sung baru berusia 33 tahun. Oleh Soviet, Kim diperkenalkan kepada publik pada sebuah pertemuan massal di Pyongyang pada bulan Desember 1945. Latar belakangnya antara lain ikut berperang gerilia di Manchuria, memihak Cina, melawan Jepang (Suh, 1988; Scalapino  & Lee, 1972). Kim muda memiliki pengalaman bidang kemiiteran dan pandangannya tentang dunia dibentuk di dalam disiplin militer. Sebagai konsolidasi pelaksanaan kekuasaanya, Kim mendesak bahwa wilayah Utara semenanjung Korea harus menganut ideologi komunisme. Merasa yakin akan kemampuannya, ia memi